
Cicil Emas BSI Jadi Favorit, Pertumbuhan Tembus 174,32% Seiring Harga Emas Naik
Jakarta, 25 Februari 2025 – Kenaikan harga emas di awal tahun 2025 semakin menarik minat masyarakat untuk berinvestasi pada logam mulia. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat pertumbuhan luar biasa dalam produk Cicil Emas, yang meningkat sebesar 174,32% secara year on year (yoy) hingga Januari 2025, dengan total nilai mencapai Rp6,44 triliun.
Pada Selasa (25/2), harga emas mencapai Rp1,7 juta per gram, mengalami kenaikan sebesar 13% secara year to date (ytd). Fenomena ini menjadikan Cicil Emas BSI sebagai pilihan utama bagi masyarakat yang ingin berinvestasi, bersanding dengan layanan Gadai Emas dan Tabungan E-mas. Nasabah dapat mengakses layanan ini dengan mudah melalui aplikasi BYOND by BSI atau langsung di kantor cabang di seluruh Indonesia.
“Harga emas yang terus menguat dan kemudahan transaksi melalui aplikasi BYOND menjadi pendorong bisnis emas di BSI terus tumbuh positif dan solid. Salah satunya, transaksi cicil emas yang dapat diakses kapanpun dan dimanapun jika nasabah ingin melakukan investasi emas,” ujar Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna.
Untuk memberikan kemudahan lebih lanjut, BSI menghadirkan fitur simulasi cicilan serta fleksibilitas dalam memilih tenor pembayaran melalui aplikasi BYOND. Selain itu, bagi nasabah yang membutuhkan dana cepat, layanan gadai emas BSI menawarkan proses yang praktis, nilai taksiran tinggi, serta biaya administrasi yang kompetitif.
Anton juga mengungkapkan bahwa BSI semakin fokus dalam pengembangan bisnis Cicil Emas dan Gadai Emas. Saat ini, lebih dari 471 ribu nasabah telah memanfaatkan kedua layanan tersebut, dengan dominasi berasal dari kalangan generasi milenial dan Gen Z yang semakin sadar akan pentingnya investasi dan diversifikasi aset.
“Kedua kelompok usia ini adalah potensial segmen yang mulai mengenal investasi dengan baik dan secara kontinu mereka mendiversifikasi berbagai instrumen investasi,” ujar Anton.
Pada kuartal pertama 2025, BSI menargetkan pertumbuhan bisnis emas sebesar 10%-11%. Optimisme ini semakin diperkuat dengan diperolehnya izin bagi BSI untuk menjalankan usaha bulion bank, yang diharapkan dapat memperluas ekosistem bisnis emas perseroan.
“Dengan diperolehnya izin kegiatan usaha bulion dari regulator, kami akan terus berinovasi menciptakan ekosistem bisnis emas yang lebih komprehensif,” tutup Anton.
Sebagai bagian dari strategi ekspansi, BSI juga menjalin kerja sama dengan PT Hartadinata Abadi Tbk dan PT Antam melalui produk BSI Gold, guna menyediakan lebih banyak pilihan investasi emas bagi masyarakat luas. (Redaksi)