Jakarta, 31 Desember 2024 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menargetkan peningkatan layanan capital market dengan terus mengembangkan bisnis dari berbagai segmen, baik retail maupun wholesale. Hingga November 2024, BSI telah mendapat kepercayaan untuk mengelola Asset Under Custody (AUC) lebih dari Rp110 triliun, menunjukkan komitmen BSI dalam memberikan layanan yang inovatif dan terpercaya.

Direktur Treasury & International Banking BSI, Ari Rizaldi, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan BSI untuk memberikan solusi finansial yang sesuai dengan prinsip syariah. “Kami terus berupaya meningkatkan layanan capital market dengan fokus pada keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan nasabah,” ungkap Ari.

Sebagai satu-satunya bank syariah yang berperan sebagai Primary Dealer Lelang SBSN Kementerian Keuangan, BSI mampu berkontribusi signifikan dalam pasar surat berharga syariah negara. Volume transaksi surat berharga syariah negara di BSI tercatat lebih dari Rp85 triliun pada November 2024, meningkat 65,38% year on year. “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan volume transaksi dan memberikan layanan terbaik bagi nasabah,” tambah Ari.

Selain capital market, BSI juga terus mengembangkan ekosistem wholesale dari berbagai aspek layanan, termasuk bisnis trade finance dan value chain. Hingga November 2024, pertumbuhan bisnis trade finance, value chain, dan cash management BSI mencapai 14% dengan volume transaksi lebih dari Rp415 triliun. BSI berharap dapat terus meningkatkan pertumbuhan bisnis ini dengan berbagai inovasi dan strategi yang terarah.

Dengan target yang jelas dan komitmen yang kuat, BSI berharap dapat terus memberikan layanan yang sesuai dengan prinsip syariah dan mendukung perkembangan ekosistem halal di Indonesia. “Kami yakin dengan kepercayaan nasabah dan dukungan dari para stakeholders, BSI akan terus tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin di industri perbankan syariah,” ujar Ari. (redaksi)