
Kinerja Melesat, BSI Berbagi Kebahagiaan dengan Santunan untuk 4.444 Anak Yatim
Jakarta, 14 Maret 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) merayakan pencapaian kinerja luar biasa dengan memberikan santunan kepada 4.444 anak yatim sebagai ungkapan rasa syukur atas keberhasilannya tumbuh pesat di atas rata-rata industri. Pemberian santunan ini juga menjadi momen spesial dalam rangka menyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah dan memperingati ulang tahun keempat BSI.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa santunan ini tidak hanya untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim, tetapi juga sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus menjalankan tanggung jawab sosial dan spiritualnya. “Ini adalah wujud dari rasa syukur kami karena bank syariah ini berdiri tidak hanya memikirkan kelangsungan bisnis, mengejar profit, mengejar market share, tapi juga ingin menjadi sahabat sosial dan sahabat spiritual,” ungkap Hery.
Tahun 2025, jumlah anak yatim yang menerima santunan meningkat 33,3%, mencapai 4.444 orang, lebih tinggi 1.111 anak dari tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, nilai santunan yang diberikan juga bertumbuh 28,6%, dari Rp3,5 miliar menjadi Rp4,5 miliar.
Santunan ini diserahkan secara simbolis pada acara yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) dan dihadiri oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar. Selain itu, tahun ini BSI juga memberikan sentuhan edukatif dengan mengajak anak-anak yatim untuk mencintai lingkungan, menggunakan peralatan ramah lingkungan selama acara berlangsung, mendukung inisiatif Green Ramadhan.
Jumlah yayasan penerima santunan juga bertambah, dari 32 menjadi 35 yayasan di wilayah Jabodetabek. Dari 4.444 anak yatim, sebanyak 1.644 berasal dari Jabodetabek, sementara 2.800 anak yatim lainnya tersebar di 8 wilayah kerja BSI di seluruh Indonesia.
“Sebagai bank syariah kami secara rutin setiap tahun menghimpun zakat yang besarnya adalah 2,5% dari laba operasional perusahaan. Dan sudah kami jalankan sejak merger sampai hari ini. Alhamdulillah zakat yang dikumpulkan dan sumbangan dari nasabah prioritas cukup besar jumlahnya dan ini bisa digunakan untuk kemaslahatan masyarakat, umat dan anak-anak yatim yang ada di Indonesia,” ujar Hery.
BSI juga mengajak masyarakat untuk bergabung dalam berbagai program donasi melalui platform BYOND yang bekerja sama dengan 25 Lembaga Amil Zakat (LAZ), guna memperluas manfaat sosial dan kemanusiaan yang dapat diberikan.
Pada tahun 2024, BSI telah menyalurkan zakat perusahaan dan pegawai sebesar Rp268,6 miliar, dengan total penerima manfaat mencapai 225 ribu orang. Nilai zakat tersebut meningkat dari tahun 2023 yang tercatat Rp222,8 miliar. Total penerima manfaat zakat BSI, khususnya dalam bidang sosial dan kemanusiaan hingga Februari 2025, mencapai 13.118 orang.
Hery menambahkan bahwa santunan untuk anak yatim juga merupakan implementasi dari prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta kontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang berfokus pada pengurangan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup.
“Mudah-mudahan BSI bisa terus seperti ini, tumbuh bisnisnya secara baik dan berkesinambungan dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sebagai bagian dari pengabdian kita kepada bangsa dan negara ini,” kata Hery.
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi langkah BSI yang tidak hanya memfokuskan diri pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga turut memperhatikan kepentingan sosial. “Saya ucapkan selamat atas ulang tahun, hari jadi, atau hari penting bagi BSI. Di sini ada 4.444 anak yatim, saya mengajak membaca Al-Fatihah induknya segala surat dan doa. Semoga BSI diberkati oleh Allah SWT,” kata Nasaruddin, disambut doa aamiin dari para penerima santunan.
Menurut Nasaruddin, anak-anak yatim yang hadir ibarat malaikat kecil yang bersih dari dosa, dan doa bersama mereka diharapkan bisa membawa keberkahan bagi BSI, serta mempercepat pencapaian kesuksesan yang lebih besar. “Mudah-mudahan BSI bisa menyalip kinerja bank-bank lain yang ada di Tanah Air,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Nasaruddin juga memberikan selamat kepada BSI atas penunjukan perusahaan sebagai pengelola bisnis bulion atau bank emas pertama di Indonesia, yang menurutnya adalah langkah monumental dan penuh berkah. “Ini ke depan akan lebih monumental lebih berkah. Karena kalau kita membaca hadits Nabi, tabungan itu identik dengan emas. Emasnya ini mudah-mudahan bukan saja menambah keuntungan BSI, tapi berkah karena ini mencontoh pada masa Rosulullah,” tutup Nasaruddin. (Redaksi)