Jakarta, 23 Februari 2025 – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan kesiapan penuh dalam mengembangkan bisnis bulion atau bank emas, setelah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kehadiran Bulion Bank ini diharapkan menjadi momentum besar bagi peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI ke depannya.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa Bulion Bank akan memperluas ekosistem keuangan syariah yang lebih modern dan inovatif. “Kami ingin menciptakan ekosistem keuangan syariah yang luas dan berkelanjutan. Dengan hadirnya Bulion Bank, kami optimistis bisnis emas dapat terus tumbuh dan menjadi pilar utama dalam mendukung pertumbuhan BSI di masa depan,” ujarnya.

BSI telah mencatat pertumbuhan DPK sebesar 11,46% menjadi Rp327,45 triliun di tengah kompetisi likuiditas sektor perbankan. Pertumbuhan ini didukung oleh dana murah (CASA) yang mencapai rasio 60,12% dari total DPK. Menurut Hery, kehadiran Bulion Bank akan semakin memperkokoh komposisi dana murah melalui berbagai inovasi produk dan layanan yang inklusif.

“Strategi ekspansi yang terarah dan inovasi digital menjadi kunci kesiapan kami dalam menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan ke depan,” tambah Hery. Ia juga optimistis bahwa pertumbuhan DPK akan meningkat seiring dengan kehadiran Bulion Bank.

Dengan izin OJK tersebut, BSI siap melangkah lebih jauh dalam menyediakan layanan keuangan syariah yang komprehensif. Kehadiran Bulion Bank bukan hanya tentang bisnis emas, tetapi juga tentang memperkuat posisi BSI dalam industri perbankan syariah nasional (redaksi)